Buku Tamu
SMS Gratis
Parse Code
Calc
Escape
Unscape



Style_1
(Background)
Style_2
(Font Colour)
Style_3
(Font Face - Font Size)

28 Nov 2010

Penyebab Perpisahan

Ada banyak penyebab perpisahan, atau dalam sebuah pernikahan disebut perceraian. Nah, bagi sobat junior yang sering mengalami kegagalan dalam menjalin hubungan, disini ada tiga besar penyebab perpisahan. Mari sama-sama kita Introspeksi, apakah tiga hal ini yang membuat anda berpisah, diantaranya :


  • Perspektif yang terbatas
Seiring dengan berjalannya waktu, kadang-kadang perspektif kita jadi terbatas. Akibatnya saat perspektif baru muncul dalam hubungan, ikatan antara kedua orang yang terlibat di dalamnya menjadi renggang. Misalnya saja hubungan jarak jauh. Anda yang berada di kota yang berlainan lama-lama akan merasa perspektif yang makin terbatas sehingga tak ingin melanjutkan hubungan. Untuk menghindarinya, lakukan komunikasi yang terbuka dengan pasangan. Dengarkan keluhan kekasih, sehingga Anda bisa menilai sejauh apa perspektifnya. Bila memang tak bisa dilanjutkan, sebaiknya keputusan berpisah dilakukan secara baik-baik.
  • Kesalahan yang sulit dimaafkan
Selingkuh adalah contoh paling tepat untuk jenis kesalahan yang sulit dimaafkan. Meski demikian, tak semua perselingkuhan terjadi karena hilangnya rasa cinta. Banyak juga orang yang selingkuh mengaku melakukannya karena alasan kesepian, kurang perhatian, atau karena nafsu semata. Karena itu, berpikirlah secara positif sehingga Anda bisa mengevaluasi hubungan yang selama ini dijalin dengan lebih rasional. Pikirkan baik-baik sebesar apakah kesalahan yang telah dilakukan pasangan sehingga bisa berpotensi mengganggu hubungan jika terus dilanjutkan.
  • Beda visi
Perbedaan visi terjadi manakala Anda dan kekasih punya sifat, pekerjaan, atau harapan yang berbeda. Selain itu konflik dan perbedaan keyakinan juga bisa menyebabkan terjadinya perbedaan ini. Mungkin pada awalnya Anda berdua menjalin hubungan karena adanya hubungan emosi, namun seiring dengan waktu, logika-lah yang akan mendominasi hubungan asmara.

Pada titik tersebut, wajar jika muncul pertanyaan-pertanyaan seperti, "apakah saya ingin bersamanya di masa depan, bisakah ia memenuhi harapan saya, apakah ia juga menginginkan nilai hidup yang sama?," dan sebagainya. Anda mungkin akan memilih untuk mengakhiri hubungan karena tujuan Anda tak lagi sejalan dengannya. Tapi tak sedikit pula yang melanjutkan hubungan hingga menikah hanya karena sudah terlanjur pacaran lama. Akibatnya mereka tak bisa menemukan kebahagiaan yang selama ini dicari.

Andalah yang harus menentukan apakah hubungan bisa berlanjut atau lebih baik berakhir. Bila keputusan telah diambil, meski tak mudah, tetaplah menikmati hidup. Carilah dukungan emosional dari orang-orang terdekat agar Anda bisa melalui fase perpisahan ini dengan baik.

Source : Berbagai sumber.